Ejakulasi tertunda adalah salah satu gangguan ejakulasi yang menyebabkan seorang pria kesulitan atau tidak mampu mencapai orgasme dan mengeluarkan cairan air mani.
Aktivitas seksual yang sehat dapat memberikan manfaat pada kesehatan dan kebahagiaan secara keseluruhan. Saat melakukan hubungan seksual, orgasme (disebut ejakulasi pada pria) akan melepaskan hormon oksitosin yang secara emosional meningkatkan kebahagiaan, menghubungkan satu sama lain secara emosional, memberikan kepuasan, meningkatkan suasana hati, dan meningkatkan sistem kekebalan.
Seperti Apa Seharusnya Ejakulasi yang Normal?
Ejakulasi pada pria identik dengan mengalami orgasme, meskipun faktanya beberapa pria bisa mengalami orgasme tanpa ejakulasi.
Ejakulasi adalah ketika seorang pria mengeluarkan air mani dari kelenjar prostat, vesikula seminalis, dan kelenjar bulbouretra. Cairan tersebut tidak hanya membawa sperma, namun juga mengandung berbagai macam zat termasuk asam sitrat, kolesterol, lendir, dan air.
Normalnya rata-rata kebanyakan pria akan mengalami ejakulasi setelah 5-10 menit saat berhubungan seksual. Dan penelitian menunjukkan bahwa waktu rata-rata untuk ejakulasi setelah penetrasi adalah 5,5 menit.
Mengenal apa itu Ejakulasi Tertunda
Ejakulasi yang terjadi dalam waktu kurang dari 1-1,5 menit setelah penetrasi, dalam dunia kesehatan disebut sebagai ejakulasi dini. Sedangkan bila seorang pria membutuhkan waktu lebih dari 30 menit untuk ejakulasi, maka kondisi tersebut disebut ejakulasi tertunda.
Ejakulasi tertunda dapat disebabkan oleh faktor psikologis maupun biologis, atau gabungan dari keduanya. Kondisi ini bisa menjadi kondisi seumur hidup, di mana seorang pria selalu kesulitan mencapai orgasme.
Faktor Biologis yang Menyebabkan Ejakulasi Tertunda
Salah satu penyebab ejakulasi tertunda terkait dengan kondisi fisik seorang pria, di antaranya:
- Efek samping dari pengobatan tertentu seperti konsumsi obat antidepresi, obat untuk mengatasi gangguan kecemasan, obat tekanan darah tinggi, obat pereda nyeri atau pengobatan lainnya
- Penyalahgunaan minuman beralkohol dan obat-obatan terlarang
- Perubahan hormon seperti rendahnya testosteron
- Hiperprolaktinemia atau kelebihan prolaktin
- Masalah prostat seperti prostatitis (radang kelenjar prostat)
- Gangguan saraf, termasuk stroke, cedera tulang belakang, atau diabetes yang berat
- Bertambahnya usia yang menurunkan sensitivitas penis terhadap rangsangan seksual
Faktor Psikologis yang Menyebabkan Ejakulasi Tertunda
Bila pria bisa ejakulasi secara normal namun sulit melakukannya ketika berhubungan intim dengan pasangan seksualnya, mungkin terdapat pengaruh faktor psikologis terhadap keadaannya. Selain kondisi fisik seseorang, faktor psikologis juga menjadi salah satu penyebab ejakulasi tertunda, di antaranya:
- Adanya riwayat pelecehan seksual, kesulitan untuk menjalin kedekatan emosional, ditelantarkan orang tuanya, atau memiliki pengalaman/kepercayaan yang negatif tentang aktivitas seksual
- Kemarahan yang tidak terekspresikan
- Ketidakmampuan menikmati hal-hal yang menyenangkan
- Kepercayaan agama yang memengaruhi pandangan terhadap aktivitas seksual
- Kecemasan akan menyakiti pasangan, kecemasan akan cairan semen
- Ketakutan akan hamil
- Kehilangan kepercayaan diri yang menyebabkan kecemasan terutama yang berhubungan dengan performa seksual
Sekalipun ejakulasi yang tertunda tidak membahayakan jiwa, namun bila Anda belum pernah ejakulasi walau mendapatkan segala bentuk rangsangan, penting bagi Anda untuk menemui ahli urologi. Ahli urologi akan membantu menentukan penyebab ejakulasi tertunda yang Anda alami, apakah terkait faktor fisik atau psikologis.
Dokter mungkin akan memberikan pengobatan yang membantu mengelola gejala ejakulasi tertunda, namun juga mungkin merekomendasikan Anda untuk mendapatkan terapi dan konseling baik yang bersifat individual maupun bersama pasangan.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma